IDENTIFIKASI ADVERSE EVENTS YANG TIMBUL KARENA PENGGUNAAN OBAT RANITIDINE MENGGUNAKAN METODE EQUIVALENCE CLASS TRANSFORMATION (ECLAT)

  • Nailatul Fadhilah
  • Alwis Nazir
  • Teddie Darmizal
  • Elin Haerani
  • Fadhilah Syafria
Keywords: Adverse event, Eclat, Ranitidine

Abstract

Asam lambung atau yang sering disebut maag merupakan penyakit yang paling sering terjadi di setiap kalangan. Cara yang biasanya digunakan untuk mengobati penyakit maag yaitu dengan mengkonsumsi ranitidine. Ranitidine merupakan salah satu jenis obat yang biasanya digunakan untuk mengobati atau mencegah sakit maag, rasa panas diperut, dan sakit pada perut yang dikarenakan oleh tukak lambung. Ranitidine untuk pertama kali dilegalkan di Indonesia pada tahun 1989. Dalam menggunakan obat- obatan, tubuh dapat merespon dengan efek yang tidak diinginkan yang biasa disebut dengan adverse event. Ada beberapa adverse event yang berbahaya seperti kelumpuhan, perawatan intensif di rumah sakit, hingga kematian. Pada tahun 2019, FDA (Food and Drug Administration) mengumumkan bahwa obat ranitidine ditarik karena kadar NDMA (N-nitrosodimethylamin) di dalam lebih tinggi dari batas asupan yang diterima. Data mengenai adverse event dari ranitidine didapatkan dari semua laporan dari Rumah Sakit dan Dokter di Amerika Serikat yang berasal dari FDA (Food and Drug Administration) pada tahun 2016 hingga 2020. Data pada penelitian ini berjumlah 2089 data dengan 8 atribut. Penelitian yang digunakan yaitu association rule dengan algoritma Equivalence Class Transformation (ECLAT). Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan adverse event pada ranitidine. Hasil penelitian didapatkan dari pengujian persentase tertinggi yang memiliki nilai support 0.063, nilai confidence 0.82 dan Lift Ratio 1.16.

Published
2022-06-18
How to Cite
[1]
Nailatul Fadhilah, Alwis Nazir, Teddie Darmizal, Elin Haerani, and Fadhilah Syafria, “IDENTIFIKASI ADVERSE EVENTS YANG TIMBUL KARENA PENGGUNAAN OBAT RANITIDINE MENGGUNAKAN METODE EQUIVALENCE CLASS TRANSFORMATION (ECLAT)”, Restikom, vol. 2, no. 1, pp. 42-55, Jun. 2022.
Section
Article