Clustering Pasar Tradisional di Wilayah Kabupaten Tangerang Berdasarkan Harga Bahan Pokok dengan Metode K-Means

  • Syahid Abdullah Nusa Putra University
  • Bangkit Dwi Nuryanto Universitas Siber Asia
  • Riad Sahara Universitas Siber Asia
  • M. Ikhwani Saputra Universitas Siber Asia
  • Cian Romadhona Hassolthine Universitas Siber Asia

Abstract

Clustering adalah metode yang digunakan untuk mengelompokkan data yang mempunyai kemiripan karakteristik antara data satu dengan data lainnya. Salah satu metode clustering yang populer digunakan adalah K-means. Dalam penelitian ini, K-means akan digunakan untuk clustering pasar tradisional di Wilayah Kabupaten Tangerang, Banten berdasarkan harga bahan pokok. Dengan melakukan analisis clustering menggunakan metode K-means, dapat diidentifikasi pola harga bahan pokok yang mungkin tidak terlihat secara langsung. Dari percobaan yang sudah dilakukan, terlihat bahwa harga bahan pokok di 19 pasar tradisional di Kabupaten Tangerang memang cenderung tidak variatif. Jumlah cluster yang dihasilkan adalah 2 cluster, di mana harga bahan pokok pada pasar tradisional yang ada pada cluster pertama cenderung lebih tinggi dibandingkan pada cluster kedua. Ada 3 pasar yang ada pada cluster pertama, yaitu Pasar Balaraja Sentiong, Karawaci, dan Kelapa Dua. Hal tersebut diduga terjadi karena letak pasar yang strategis dan jumlah penduduk yang padat sehingga membutuhkan pasokan yang lebih banyak dan daya beli masyarakat.

Published
2023-12-28
How to Cite
[1]
S. Abdullah, Bangkit Dwi Nuryanto, Riad Sahara, M. Ikhwani Saputra, and Cian Romadhona Hassolthine, “Clustering Pasar Tradisional di Wilayah Kabupaten Tangerang Berdasarkan Harga Bahan Pokok dengan Metode K-Means”, Restikom, vol. 5, no. 3, pp. 334 - 339, Dec. 2023.
Section
Article